Monday 28 January 2013

LUHUR - Kamikaze

Singkap kembali detik akhir bersama
Linangan air mataku menitis
Dalam pelukkan dakapan yang terakhir
Mengalir darah membasahi bumi.

Pergi yang tak kembali
Untuk selamanya
Segar indah namamu, dihatiku…

Perjuanganmu bagai lilin membakar
Bersinar menerangi kegelapan
Rela berkorban merodah onak berduri
Jasa baktimu sejernih air dikali

Bersemadilah engkau aman dipusara
Sinar cahaya menyinari keramatmu
Berjihad kian menitis oh darah terakhir
Menjadi lambing cinta yang terluhur

Sayu dan pilu bermain dijiwaku
Hilangmu kini tiada pengganti
Hanya namamu tersemat dikalbuku
Menjadi satu kenangan abadi.




Ragam pejuang


“ Allahlah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang yang berkehendak (kepadaNya) dan jika kamu berpaling nescaya Dia akan menggantikan (kamu) dengan kaum yang lain dan mereka tidak akan seperti kamu ini ”                                     
                                                                                                                ( Surah Muhammad : 38 )

Ayat Allah cukup menggentarkan
Dia tak teragak-agak membuat tapisan
Buat hambaNya yang bermalas-malasan
Senantiasa mencipta alasan
Liat dengan dakwah dan peningkatan.

Mahu diketuk berterusan
Tidak menjadikan penggeraknya iman
Cinta Allah dibuat khayalan
Bimbang kelak diri akan terbuang
Daripada jalan dakwah dan penuh ujian
Dibiarkan Allah dengan keasyikan
Tertipu dengan jalan keharuman.

Ketahuilah puteriku
Allah memelihara jalanNya
Agar disusuri hati yang bersih
Sarat ketakwaan
Merindui wajahNya, jua keredaan
Itulah jiwa insan pejuang
Bimbangilah sayangku daripada memiliki
Jiwa munafik, bertopeng ketaatan.

(Petikan daripada novel karangan Fatimah Syarha)